BKPSDM Luwu Timur Latih PPK Garap Proyek, Ini Tujuannya
BKPSDM Luwu Timur Latih PPK Garap Proyek, Ini Tujuannya Menurutnya, pelatihan penting sebab jumlah proyek untuk pembangunan di Kabupaten Luwu Timur juga cukup besar.Selasa,…
BKPSDM Luwu Timur Latih PPK Garap Proyek, Ini Tujuannya
Menurutnya, pelatihan penting sebab jumlah proyek untuk pembangunan di Kabupaten Luwu Timur juga cukup besar.

Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Badan Kepegawaian Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Luwu Timur melaksanakan pelatihan manajemen proyek bagi Pe jabat Pembuat Komitmen (PPK) di Hotel I Lagaligo, Jl Soekarno Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (19/2/2018).
"Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan menyiapkan orang yang siap pakai untuk menggarap proyek di unit kerjanya masing-masing," kata Kepala BKPSDM Luwu Timur, Kamal Rasyid di sela acara.
Menurutnya, pelatihan penting sebab jumlah proyek untuk pembangunan di Kabupaten Luwu Timur juga cukup besar.
Selain itu, Luwu Timur juga termasuk daerah dengan APBD terbesar di Sulsel yang perlu dikelola dengan baik.
Hanya saja, kata Kamal, hal tersebut tidak sebanding dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) Luwu Timur yang jumlahnya paling sedikit dibanding daerah lain di Sulsel.
Baca: Aswar Hasan Harap Sekda Sulsel Nantinya Bukan Pejabat Titipan
Baca: Hore! Proyek Ruas Sabbang-Talangsae Seko Luwu Utara Segera Ditender
"Itu berarti aparatur kita memil iki tugas yang cukup berat," ujarnya. Ia pun mengajak peserta betul-betul memanfaatkan pelatihan untuk belajar dan meningkatkan kapasitas.
Sementara itu, Asisten Administrasi umum Kabupaten Luwu Timur, Aini Endis Anrika mengatakan pelatihan sangat efektif membangun sinergi seluruh dinas dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan proyek yang akan dilaksanakan.
"Koordinasi antar OPD sangat diperlukan agar proyek tidak menumpuk di satu lokasi," ujarnya. Ia menambahkan, tidak jarang dinas berbeda dalam memprogramkan kegiatan yang sama disatu lokasi.
Itu disebabkan kurangnya koordinasi dan manajemen perencanaan yang masih harus dibenahi. "Para PPK dituntut mampu mengelola proyek secara efesien dan efektif," katanya.
Kegiatan bekerja sama Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin.(*)
Tidak ada komentar